Dear teman ku yang diberkahi hatinya,
Bagaimana harimu, hari yang kau sebut dengan kemendungan,
Aku akan selalu mengingatkanmu kepada hitamnya sebuah kopi
Dari air hingga ampasnya berwarna hitam,
Sedangkan aroma dan rasanya sangat keras,
Tidak sampai membuat mabuk memang, namun membuat ketagihan
Ternyata aku pun berkesimpulan, mabuk dan ketagihan itu perbedaannya tipis
Sama-sama membuat gila dan lupa pada kesenangan lainnya.
Tapi aku akan selalu, selalu, dan selalu mengingatkan padamu teman,
Kopi itu tidak munafik, dia tidak berbohong dan dia jujur
Kalau kau merasakan pahitnya, kamu yang bodoh.
Jangan rasakan pahitnya sebagai sesuatu yang menjijikkan,
Pahami bahwa kopi bercerita, dia percaya padamu dan itulah kejujuran
Ketika kamu tidak ingin menutupinya, kamu lakukan apa adanya.
Jika kopi itu pahit, kamu bisa menyalahkannya mengapa harus kopi itu pahit?
Kamu yang tidak berusaha untuk menjadikannya lebih manis lagi
Kamu terlalu banyak berbicara tanpa berbuat
Lalu berbisik pada yang lain bahwa kopi itu pahit,
Kapan, mau menunggu sampai ada orang yang berbicara padamu bahwa kopi dapat dijadikan lebih manis lagi.
Dasar orang pasrah yang munafik.
Nih, sudah aku beritahukan teman.
Sampai dilain cerita mungkin kamu tidak ingin memilih kopi lagi,
Kalau begitu, ganti susu saja. Dia lebih manis
Karena hidup diciptakan memilih, meski tidak semudah memilih susu atau kopi.
Selamat malam teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar