Kuliahku pagi menjelang siang ini. Aku coba untuk mencerna kata-perkata dengan lebih
baik dan lebih merekap perbincangan panjang. Dan memfilter beberapa
kata-kata yang bersangkutan dan tidak bersangkutan dengan materi ajar.
Tapi menyenangkan. saya ulangi sekali lagi menyenangkan. Namun begitu,
ada sesuatu yang saya ambill dari pengajaran ini. pokok bahasannya
adalah suatu kebenaran.
Entah mungkin saat menulis ini saya sedang
galau atau lebih tepatnya antara logika dan perasaan tidak mempunyai
sebuah korelasi. Sehingga apa yang disebut oleh teman-teman saya sebuah
"cinta" itu tidak bisa saya definisikan.
Sempat terlintas, dari
suatu ketika, perasaan "cinta" yang belum saya ketahui makna dan rasanya
itu sebenarnya adalah sesuatu yang dikira-kira. Dalam artian tidak
Valid dan tidak bisa dibuktikan keyakinan dan kesahan nya. Kita nggak
bisa memperhitungkan atau kita tidak mempunyai tolak ukur atau parameter
tertentu yang bisa dijadikan sebagai patokan atau dasar tertentu.
Jadi,
kesimpulannya, Perasaan Cinta itu adalah sesuatu yang dikira-kira. Yang
berarti juga bahwa ilmu perkiraan tidak akan pernah bisa dibuktikan dan
dan akan semakin besar kemungkinan kekecewaan dan kesalahannya.
Namun
teori saya tadi sebertinya bisa disangkalkan dengan teori kesesatan,
yang saya buat sendiri dengan mengkaitkannya dengan arti sebuah
kebenaran yang hakiki dianut oleh kaum ajaran kebenaran pragmatis.
Seorang pakar mengemukakan, "Truth is what is fated to be believed in the long run"
yang kurang lebih bermakna, bahwa kebenaran adalah sesuatu yang dipercaya dalam jangka waktu yang panjang.
Yang jika saya hubungkan dengan sebuah perasaan. teori kebenaran kaum pragmatis ini bisa digunakan juga.
Yakni,
jika kamu percaya seseorang itu mampu membawamu kedalam suatu
kebahagiaan. Dan kepercayaan itu berjalan sekian lamanya. Entah itu kamu
yakini cinta, kasih sayang, rasa membutuhkan atau apalah itu. Namun
Itulah Cinta, yang berlandaskan teori kebenaran sesungguhnya.
Apa
kata saya, Cinta itu bisa dilogika. Bisa berjalan tanpa ilmu
mengira-ngira dan merasa-rasa. Selalu ada teori mendasar untuk dijadikan
sebuah landasan yang konkret.
*sekian... saya harus segera meliput. Siang Blogger. :D
cinta oh cinta
BalasHapuscinta itu pilihan,,,,,hehehea
semangat untuk mencari cinta....hahahah