Minggu, 03 April 2011

#Kopi - Bapak

Baik, jujur aku adalah seorang yang tidak setia. Aku telah selingkuh, selingkuh dari pacar yang selama 4 tahun ini menemaniku. Aku selingkuh dari Kopi hanya untuk merasakan sentuhan lembut dari Teh milik bapak. Entah seperti apa enaknya, meski setiap paginya Ibu selalu menyiapkan Kopi untukku juga, aku tetap selingkuh kepada Teh Bapak. Apa ini tandanya bahwa aku adalah satu jiwa, atau karena aku sering iri terhadap apa yang Bapakku miliki. Termasuk jenis minuman yang beliau miliki. Sisanya, tidak banyak yang aku irikan dari beliau. Yakni sikapnya yang kukuh, keras bagai karang, kuat tidak kendur. Ada lagi, sikapnya yang tetap penuh pengawasan. Siaga 1 judulnya mungkin untuk pekerjaannya. Pantang terlelap sebelum motor ku masuk ke garasi dan mengetahui anak-anaknya tertidur nyaman diatas peraduannya masing-masing. Ada lagi, beliau orang tua yang sangat berjiwa muda. Tahu bahwa high heels yang aku kenakan tidak cocok dengan busana yang aku kenakan. Atau mengoreksi warna tas yang aku bawa tidak sesuai warnanya dengan baju yang aku kenakan. Hingga lipstikku yang melewati batas bibir karena terburu-buru mengulasnya. Sudah cukup, belum.... Beliau terlalu berhati-hati dalam mengambil kebijakan, tapi selalu mendukungku untuk berpetualang. Ia tahu jiwaku bebas, dan aku bukanlah putrinya yang bisa dilarang begitu saja. Sudah cukupkah, belum selesai. Tapi tadi aku sudah janji kalau tidak banyak yang aku irikan (baik, aku pendusta) sangat banyak yang aku irikan dari beliau. Jika kamu lihat aku sangat patuh dengan orang tua, jangan kaget jika mengetahui hal apa yang aku lakukan saat akan pergi atau setelah pulang. Aku akan berteriak hanya untuk sekedar memastikan bahwa aku akan pergi dan pulang dengan keadaan yang baik-baik saja kepada bapak. Agar ia dapat melepaskan petualanganku setiap harinya dengan keyakinan aku juga kuat untuk melewati semuanya. Bapak, meski aku begitu nakal untuk ikut menikmati segelas teh milikmu, tapi aku yakin setiap meminum teh dari gelas yang sama ini. Setiap keirianku melemah. Berganti dengan yang namanya sayang. Aku akan membuatmu bangga. Dan seluruh ucapan yang telah engkau ucapkan. Akan menjadi doa, doa untuk tetap semangat dalam melangkah.
Teh Bapak - Kopi Ia'

1 komentar: