Jumat, 01 Maret 2013

Jakarta Sore


Kemacetan diIbu kota memang tidak bisa diselesaikan, Jokowi, ah sudahlah ide-ide brilian nya mungkin bisa. Namun bukan untuk sebuah kenyataan Jakarta bebas akan kemacetan.
Tidak ingin berjibaku di tengah hiruk pikuk lalu lintas jalanan sepulang bekerja, Jakarta timur memang jauh dari hingar bingar kota megapolitan yang glamour, tapi tetap menyisahkan Jakarta yang semrawut.
Aku memilih duduk, di kantin kantor, ditemani segelas kopi hitam, menunggu datangnya magrib, dan tanda kemacetan sudah mulai berkurang. Pria itu datang, dengan pakaian yang sudah tidak serapi ketika absen pagi. Sambil menghisap batang rokok, pria itu memilih duduk di meja yang sedari tadi berpenghuni.
“Belum pulang, gimana tadi?”
Pancingnya yang menyulut sejuta kata-kata yang mengalir menemani senja. Waktupun berlalu begitu saja.
“sudah magrib, buruan pulang lu, entar nyampe rumah kemaleman”.
Potongnya sembari mengambil tas, mematikan rokok, dan mengambil kunci pintu. Menuruni tangga kantin dan tanpa menoleh kembali.
Hampir dini hari, mata tak kuasa terpejam, bukan terbiasa insomnia, Cuma terlalu banyak yang difikirkan. Hanya sekedar mengeluarkan isi kepala, aku mengganti status BBM dengan tulisan “malam”.
Bip, bip. Sebuah pesan BBM pun masuk ke kontak.
“Belum tidur lu? Maaf ya, belum bisa nganter lu pulang tadi. Sudah kemaleman sih, rumah gue di tangerang. Tapi sebelum ntar lu pindah, gue harus pernah nganter lu pulang. Gue janji,”
“Besok ngopii lagi yuk, tapi jangan di kantor, diluar aja, why?’
-----
Pria itu, mau nya apa?
-----
“Dateng telat, sekarang sok sibuk bang, sampai nggak nyapa,”
“gue nyapa lu tadi. Lu aja yang ga denger,”
“oiah, ga kerasa, masak sih,”
“apa perlu gue bisikin di telinga lu supaya lu denger kalo gue nyapa,”
----
Rayuan itu apa?
----
Setelah beberapa kali ajakan, setelah beberapa kali penolakan, setelah beberapa kali aksi diam tak saling kenal di depan teman-teman kantor. Setelah beberapakali percandaan yang berujung pada obrolan ranjang. Aku pindah kota, mungkin jengah dengan ulah Jakarta.
Beberapa bulan berlalu, dua orang yang dulu saling membagi cerita dengan memikmati kopi hitam di cangkirnya. Berlaku seperti dua orang yang tidak saling kenal.
Dini hari, bukan karena insomnia, hanya karena tidak ingin tidur, pria itu mengganti Display picture BBM nya.
Sebuah foto keluarga kecil bahagia, sang pria merangkul bahu seorang wanita, yang di depan keduanya berdiri dua anak kecil cowok tersenyum riang.
--------
Aku tertipu? Tidak aku tidak merasa tertipu. Namun ini adalah realita, ini adalah kehidupan. Banyak orang menutupi kekurangan, banyak orang menutupi kesalahannya. Tapi banyak orang juga yang berusaha menutupi realitanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar