Kamis, 01 Agustus 2013

Menulislah, dan rubahlah dunia

Wah, sudah lama tidak menulis. Tepatnya setelah sidang skripsi kelar, aku tidak pernah membuka Microsoft word untuk menulis. Kangen untuk menulis, sekedar menyampaikan apa yang selalu melayang di kepala setiap harinya dengan isu yang berbeda. Belakangan aku diserang hobby baru, yakni menonton dvd. Kemarin, aku menonton sebuah film yang cukup aku rekomendasikan. Judulnya the help. Tidak bermaksud untuk mereviewnya seperti yang aku biasa lakukan dihalaman Koran. Tapi pesan yang aku tangkap dari film tersebut. Menulislah dan rubahlah dunia. Lebih luas lagi yang aku pahami, lakukan apapun yang kamu bisa lakukan, untuk kebaikan banyak orang.
Sulitkah? Aku rasa belakangan semua orang lupa akan namanya saling peduli terhadap orang lainnya. Pendapatku semata? Atau pendapatmu juga? Skip. Lanjut pada sepenggal tentang The Help. Sepertinya aku menonton disaat yang tepat, ketika isu rasis kembali menimpa Amerika. Penggalan cerita yang sangat aku ingat dimana anak-anak dari orang kulit putih diasuh, dibesarkan, dan dicintai oleh pengasuh orang kulit hitam. Namun, pengasuh tersebut dilarang menggunakan toilet majikannya, dan menggunakan perlengkapan makan majikannya dengan alasan takut terkena penyakit orang kulit berwarna. Hingga muncullah ide dari seorang kulit putih yang mempunyai keahlihan menulis, untuk menyampaikan pesan anti rasisme kapada dunia dengan membuat novel berdasarkan kisah dari pembantu dan pengasuh kulit berwarna. Dunia pun akhirnya mulai sadar, dimana perbudakan, rasisme, dan ketidak persamaan, tentu harus dihapuskan. Meskipun setting waktu cukup lampau. Tapi menurutku, belum ada perubahan yang berarti pada masa kini. Perbudakan, rasisme, dan ketidak persamaan, tetap menjadi makanan sehari-hari. Lalu tugas siapa? Tugas kita bersama tentunya.
Jadilah disini aku mulai berfikir kembali, apa tujuan kita menulis? Merubah dunia? Yaaa…mungkin dalam hati ada keinginan tersebut. Tapi tidak ingin terlalu muluk-muluk, kini aku menulis hanya untuk dapat dinikmati dan yang terpenting dapat bermanfaat. Bukankah demikian? Selamat menulis J .ira

Minggu, 30 Juni 2013

Jalan

Sore ini aku menonton sebuah film. Pekerjaan menyenangkan bukan. Akan aku ceritakan kembali untukmu, dengan bahasa penulis..tidak tidak. Akan aku ceritakan sesuai dengan versiku. Manusia jatuh cinta. Cowok dengan cewek ataupun cewek dengan cewek. Ada yang jauh tak bisa bersatu. Ada juga yang begitu dekat didepan mata tetapi tak bisa juga bersatu. Ya. Itu kejam. Tapi hidup memang dibuat seperti itu kan? Agar kita tahu apa yang benar benar kita inginkan dan berusaha meraihnya. Berbahagialah kalian yang mencintai dan berusaha untuk mendapatkan cinta itu. Mengapa? Karena ketika kamu bersusah susah untuk mendapatkannya, kamu tidak akan dengan mudah melepaskannya. Yang aku percaya Tuhan tidak akan membiarkan kita sendirian kan. Tuhan mempunyai jalannya sendiri untuk mempertemukan kita dengan cinta yang kita inginkan. Menarik bukan. Ketika kamu menemukannya suatu saat nanti. Coba rasakan kupu kupu yang ada diperutmu. Menggelitik. Tapi lebih dari itu. Sesuatu yang kamu sebut cinta itu adalah sesuatu yang membuat km tidak bisa terpisah lama dari sisimu. Membuat km seakan ingin teerus bersama. Mungkin inilah asal muasal mengapa orang yang saling mencintai akhirnya hidup bersama. Karena tidak ingin tertinggal satuhal pun dari seorang yang kamu cinta. Beranilah untuk mengejar cinta itu. Dan takutlah untuk kehilangan cinta itu.

Tiara Shammy♥♥♥
 

Minggu, 05 Mei 2013

1 Dekade DBL

DBL? tidak perlu lagi saya jelaskan. 10 tahun sudah cukup bagi DBL untuk sekedar di kenal di seluruh penjuru Indonesia. Bagi saya, sudah komplit menikmati dbl dari berbagai sisi. Mulai menikmati menjadi supporter,peserta,crew,dan penonton. :) kenapa menikmati? Karena bagi saya, karena sangat menyenangkan dan yang terpenting banyak yang saya pelajari.
Dulu ketika SMA, saya menjadi supporter setia, kebetulan kakak saya adalah kapten tim basket sekolah. Dari situ saya tahu, kerasnya perjuangan sebagai tim. Bagaimana untuk tetap kompak meski dengan banyak kekurangan. Bagaimana terus berusaha hingga akhir meski kata tidak mungkin terus membayangi.
Setelah jatu hati dengan DBL saya mulai menjajal menjadi peserta journalist DBL. Saya jadi tahu makna pride dari slogan DBL. Coba deh kamu rasakan sendiri hawa kompetisi di ajang ini, bisa buat merinding pokooknya. Saya jadi bingung mengungkapkannya. Selain itu saya belajar bagaimana ingin mengungguli namun tetap mendukung. Bagaimana rasa lelah namun tetap ingin menjadi nomor satu.
Saya tahu, tidak menang bukan berarti kalah. Setelah tawa dan air mata jatuh di dbl arena, Saya putuskan untuk sebuah misi yang sederhana. DBL harus tetap ada dan eksis, untuk tetap menjadi mimpi berjuta orang dan membuat mereka berusaha untuk meraihnya.
Tercetuslah ide untuk menjadi bagian dari DetEksi Jawapos. Lebih banyak lagi yang saya pelajari. Tentang bagaimana kekurangan fisik tidak menjadi penghalang. Ada kapten tim yang ternyata mempunyai kekurangan dalam komunikasi,dia mempunyai bentuk bibir yang tidak sempurna tepatnya bibir sumbing. Meski mewawancarainya saja begitu susah, tapi melihat caranya bermain... Ckckck, commisioner DBL dibuatnya menangis. Juga tentang bagaimana dbl mengubah jalan hidup seseorang. Kapten tim yg sekeluarga adalah penari. Seorang diri dia buktikan kepada kelurganya, dengan kedua kaki tangannya dia mampu memutuskan jalan hidupnya sendiri. Sebagai pembasket. Bagaimana juga perjuangan seseorang dari zero menjadi hero. Ditahun pertamanya bermain di DBL dia menjadi pemain cadangan yg tidak pernah diturunkan dalam pertandingan. Ditahun keduanya dia menjadi bintang lapangan. Menyabet MVP dan setelah lulus sma, tim basket profesional surabaya merekrutnya sebagai pemain muda. Bagaimana ambisi tidak hanya untuk membawa kebaikan untuk diri sendiri namun juga orang disekitar yang kita sayangi. Ketika pelatih cerdas yang membawa timnya menjadi juara adalah mantan pemain profesional. Tidak hanya ingin siswanya menjadi pemain hebat seperti dirinya,namun ingin para siswanya tidak kesepian dirumah karena ditinggal orang tua mereka bekerja. Dan menjatuhkan pilihan dengan berhedon ria. Bagaimana usaha terbaik kita tidak hanya untuk kebanggan diri kita tetapi juga untuk orang lain. Penampilan dance yg memukau. Dibaliknya adalah penyampaian belasungkawa terdalam terhadap sang guru pendamping yang meninggal sepulang dari mengantarkan tim dance tampil di DBL. Sang guru pasti bangga di atas sana. Dan saya ikut menangis ketika mewawancarai tim dance yang sangat kompak itu.
Dari pelajaran itu semua. Disinilah saya sekarang. Sebagai penonton opening Honda DBL East Java Series - North Region 2013. Satu yang bisa saya simpulkan. DBL adalah magnet. Mencuri perhatian. Dan selalu dinanti. Malam ini ketika saya kembali menyaksikan DBL dari bangku penonton. Show yg ditampilkan tidak seapik beberapa tahun lalu. Kualitas pertandingan juga tidak sebegitu menarik untuk disakaikan
namun, para supporter gila yang setia meneriakkan nama sekolahnya yg bertanding di arena pasti punya alasan sendiri untuk tergila gila. Sama seperti dengan saya. Saya juga punya alasan tersendiri untuk kembal ke arena ini dan tergilagila. :)

Senin, 01 April 2013

Autis dan Kasih Sayang


Kenalkan namanya Okta, saya mengenalnya saat diberi tugas untuk melakukan wawancara dengan seorang anak pengidap autis. Okta yang saya pilih. Siang itu saya mendatangi rumah okta yang ternyata juga digunakan sebagai kos-kosan. Sesampai di depan pagar, saya bertemu dengan seorang anak remaja yang sedang menyapu halaman. Seorang remaja yang kira-kira cocok duduk di bangku SMP itu tersenyum lebar kearah saya, sangat ramah.
Saya menanyakan si empunya rumah, Ibu Okta. Seorang remaja itu tersenyum dan menjawab, Ibu ada di dalam. Saya dipersilahkan masuk halaman rumah, dan dia lari memanggil sang Ibu. Ibu menyambut saya dengan sangat ramah, untuk mempersingkat waktu, saya langsung bertanya tentang okta. Sang ibu sigap langsung memanggil okta, dan kemudian seorang remaja cowok yang saya temui di halaman sedaritadi adalah Okta.
Kaget, karena Okta tidak terlihat seperti penyandang autis. Dia menjabat tangan saya, sembari memperkenalkan diri. Sang ibu menceritakan detail dari gejala-gejala awal Okta disadari mengidap autis. Sepintas cerita, Okta disadari mengidap autis sejak baita. Karena okta tidak kunjung berjalan dan berbicara. Okta tumbuh menjadi anak yang rewel dan juga kerap mengamuk dengan menyakiti dirinya sendiri.
Oktapun sekarang baru bersekolah kelas 1 SD karena dianggap belum menguasai pelajaran SD dengan baik. Perjuangan Ibu untuk meminta okta tetap bersekolah di sekolah normal juga jauh diangan-angan. Karena minimnya tempat menuntut ilmu khusus pengidap autis, okta harus sekolah di Sekolah luar biasa. Namun, dengan segala kekurangan okta, saya sangat mengagumi kelebihan-kelebihan yang dimiliki olehnya.
Sayapun tidak ingin melewatkan mewawancari okta,
“Okta, cita-citanya mau jadi apa?”
“Jadi dokter,” jawab okta sambil tersipu-sipu malu.
Ibu pun menjelaskan, tubuh okta normal, perasaan okta juga normal, diusianya yang sudah memasuki usia 14 tahun, perasaan okta dan tubuh okta juga sama seperti remaja seumurannya. Perasaan suka dengan lawan jenis. Ibu tidak ketinggalan menggoda okta, ibu Tanya, “okta suka sama mbak tiara?” . oktapun menjawab dengan anggukan sambil bersembunyi dibalik lengan Ibu. Lucunya.
Ibu yang berjilbab, memang menekankan okta untuk bisa mandiri. Tidak hanya melakukan kegiatan sehari-hari, tetapi juga beribadah. Oktapun dengan lancar membacakan surat al-fatihah didepanku. Meski dengan kekurangan okta, Ibu terlihat sangat bangga memiliki okta. Ternyata, Okta bukanlah anak kandung Ibu, okta adalah anak kerabat Ibu yang dititipkan kepadanya karena ibu kandung okta telah meninggal.
Ibu tidak mengeluh, Ibu juga tidak malu, Ibu merawat okta selayaknya anak kandungnya sendiri. Meskipun sempat mendapatkan perlawanan anak-anak kandung ibu karena Okta kerap rewel, Ibu bersihkeras sampai akhirnya Okta diterima dengan tangan terbuka dan penuh kasih sayang oleh keluarga Ibu. Dalam Doa ibu, tidak pernah berhenti untuk memohon agar okta bisa sembuh, hidup normal dan mempunyai keluarga bahagianya sendiri. Kata-kata yang sangat menyentuh dan membuat hati saya berdegup, ibu bilang. “saya takut mati, takut nanti meninggalkan okta sendiri,”.
Ucapan yang dalam, dan seorang ibu sejati. Meski okta mampu mengurus dirinya sendiri seperti makan dan mandi. Namun, makan-makanan yang dimakan okta haruslah teliti. Dia tidak boleh makan terlalu banyak zat tepung, karena bisa membuat okta menjadi begitu aktif dan sensitif. Belum lagi, jika bukan Ibu, tidak ada yang mampu meredam Okta jikalau mengamuk. Itu yang dikhawatirkan ibu.
Diakhir perbincangan, saya pun bertanya, “okta, okta sayang nggak sama Ibu?”
“sayang banget”. Jawab okta.
Ibupun mencium pipi okta dengan sangat sayang.
Diakhir pertemuan saya dan okta hari itu, oktapun bertanya, “mbak kapan pulang?”
Sedikit membingungkan, karena saya rasa, saya tidak pulang kerumah okta. Ibupun menjelaskan kembari. Pengidap autis terkadang mempunyai urutannya tertentu dalam melakukan hal. Dan urutan yang diingat okta adalah urutan untuk mengantar orang pamit. Urutannya adalah, okta akan menanyakan kapan pulang- dijawab oleh yang ditanya- salim-high five-dan okta akan mendoakan hati-hati dijalan-dan akan selalu mengantarkan hingga pintu gerbang.
Jika runtutan ini tidak dipenuhi, okta biasanya akan mengamuk, dan cara menenangkannya adalah menyuruh seorang yang pergi tadi, kembali kerumah.
Ini adalah salah satu moment yang membuat saya sangat bersyukur pernah menjadi seorang wartawan. Bertemu dengan banyak orang dan mendapatkan banyak pelajaran dari mereka. (ira)

Minggu, 31 Maret 2013

Tanah Surga


Jayapura kota yang selalu membuatku merindu, kota yang selalu mengingatkanku kepada asal. Berlebihan? Aku rasa tidak, akan aku ceritakan sebuah kisah berasal dari tanah Surga, tanah kelahiranku, Bumi papua.
Jika menyebut Jayapura, aku rasa ini adalah tempat dimana rasa toleransi dan rasa saling menghormati sangatlah dijunjung tinggi. Sejak kecil aku sudah sangat menghafal agama, hari raya agama, nama rumah ibadah, kitab masing-masing agama, hingga busana yang mereka kenakan saat beribadah. Karena dari tetangga sejajar dengan rumah yang dulu aku tinggali, terdiri dari keluarga-keluarga yang berbeda-beda agama. Nia beragama budha, putu beragama hindu, putri beragama khatolik, Jason beragama protestan, dan aku beragama islam. Itu adalah nama-nama teman-teman kecilku di satu jajar rumah kami.
Sejak kecil, cara menghormati kami adalah saling berkunjung ketika natal tiba, menyusun bersama buah-buah sesaji jika saatnya waktu beribadah agama budha dan hindu. Dan membantu membersihkan rumah tetangga-tetangga beragama muslim ketika menjelang idul fitri, dan berhenti sejenak ketika bermain saat masuk waktu untuk aku menunaikan shalat.
Dan ketika hari raya masing-masing agama tiba, rasa khusuk dan rasa suka cita nggak hanya dirasa oleh si empunya agama, tapi semuanya meskipun berbeda agama. berbeda tentunya seperti yang aku rasa di sini, Jawa. Nyepi? Nggak berasa, waisak? Apalagi. Natal, hip hip hura libur. Lebaran, jalanan lenggang. Udah gitu gitu aja.
 Udah mulai jatuh cinta? Eits, tunggu dulu, katanya orang jatuh cinta itu dari mata turun ke hati. Dan sesampainya kamu di bumi papua, silahkan potong kepala saya, jika kamu tidak merasa jatuh cinta. Kita mulai dari bagian tengah kota, pusat kota sekarang sudah ramai dengan deretan took-toko dan mall-mall, meskipun tidak sebesar mall-mall yang ada di Surabaya. Yaa, standart kota kecil di Indonesia, tapi menyusuri jalanan depan kantor gubernur, kamu akan menganga melihat keindahan pantai dok dua yang berada tepat disebelah jalan raya (jalan soasiu). Kamu bebas mau gulung-gulung, duduk duduk, ngelamun, pacaran, bercanda dengan teman, kamu bisa nikmati dengan duduk di pasir, sambil menikmati angin pantai. Memandangi ombak dan pemandangan aktifitas pelabuhan jayapura.
Bayangkan malam tiba, ketika yang terasa hanya angin, suara ombak, dan langit hitam. Namun dikejauhan lautan, dihiasi dengan warna warni lampu kapal yang lalu lalang, masuk dan keluar pelabuhan. Dan sesekali terdengar suara goooongggggg yang keras dari kapal yang berlayar.
Pengalaman tidak terlupakan jika kamu berkesempatan menghabiskan malam pergantian tahun di pinggiran pantai dok 2. Selain karena kamu bisa menikmati pesta kembang api di pinggir pantai, kamu juga tercatat sebagai masyarakat yang merayakan tahun baru paling awal di Indonesia.  
Jalanan Tengah Kota (sebelah Imbi -alun-alun kota jayapura)


pantai Dok 2
Sudah cinta tergila-gila? O’ooo…, keindahan lainnya adalah  struktur kota jayapura yang tidak hanya memiliki pantai-pantai indah berpasir putih, tetapi juga pegunungan-pegunungan kecil. Jalanan berkelok kelok, menurun dan tanjakan. Salah satunya adalah jalanan dok lima atas, di jalanan yang terus menanjak, jika kamu menoleh kebelakang, maka pemandangan lautan yang biru akan Nampak begitu indah di kejauhan. Ada sebuah daerah bernama angkasa, yang terletak di sisi perbukitan, melintasi jalanannya kamu akan menemukan tebing-tebing yang indah, jika dinikmati ketika sore menjelang matahari terbenam, warna coklat merah matahari memantul ditebing-tebing. Seakan mimpi, aku ingat ketika suatu sore di bulan ramadhan bapak mengajak saya untuk ke angkasa.
Saat itu aku masih duduk di bangku kelas 1 SD yang sudah bersikeras untuk puasa penuh. Akhirnya ketika pukul 4 aku sudah menggeliat kelaparan. Bapakpun mengambil inisiatif untuk mengajak jalan jalan, aku pikir akan diajak kepantai, karena lebih dekat. Ternyata tidak, aku diajak menikmati sunset di pegunungan yang hanya ditempuh dengan waktu 20 menit lewat jalanan pasir dua. Di pucuk bukit ada bangunan menyerupai gereja dengan patung salib raksasa di bagian sampingnya. Luar biasa indah. Dan tidak akan terlupakan.
Begitu banyak keindahan di tanah surga ini, banyak lagi kisah menarik lainnya, bermain dengan kanguru yang di pelihara tetangga, memelihara sepasang burung cendrawasih, berlari dikejar kasuari saat hendak pergi mengaji di masjid. Dan berangkat ke TK diantarkan oleh anjing bernama Joe. Kamu tidak akan pernah bosan, kamu tidak akan pernah jenuh. Bahkan membayangkannya saja sudah hampir gila karena kangen dan belum bisa kesana. Someday, aku akan kembali ke tanah surga, tunggu saja.



catatan: terimakasih seorang teman yang kembali mengingatkan saya akan keindahan kota jayapura. Dan sudi berbagi rekaman-rekaman foto dari Jayapura.
Photoby: Candra Andhika

Jumat, 29 Maret 2013

Someday


Lucu menggambarkan kata yang satu ini, bukan bermaksud berandai-andai dan menjadi orang yang tidak memiliki visi. Namun lebih dari itu, berarti kita mempercayai akan adanya mimpi dan harapan akan kebahagiaan.
Semua berawal ketika menjadi dunia menjadi sesak dan tidak ingin kita hadapi, tapi pada kenyataannya situasi yang tidak kita sukailah yang harus kita lewati.
Malam ini, saatnya lepaskan semua beban itu, semua orang itu layak berbahagia, meskipun hanya berasal dari kata someday.
Someday, aku akan mendapatkan kekasih yang mencintaiku dan akupun mencintainya.
Someday, aku akan berbahagia dengan pria pilihanku dan dia akan menjadi pria seperti apa yang aku inginkan.
Someday, aku akan bersama dengan pria yang menghargaiku, menunjukan cintanya kepadaku melalui perkataan dan perbuatan.
Someday, pria berkuda putih akan datang kepadaku, menawarkan kepadaku kebahagiaan dan mengakhiri penantian panjangku.
Someday, aku akan menemukan pria yang memberiku perhatiaan seratus persennya dan menjadikanku wanita paling bahagia bersama dirinya dan bersamanya akan kuwujudkan mimpi-mimpi masa depanku.
Someday, aku akan membuka hati kembali kepada seseorang yang akan mengembalikan kepingan kepingan pecahan hatiku.
Someday, aku akan berbahagia dengan seseorang yang telah di gariskan kepadaku bukan menunggu seseorang yang telah digariskan untuk seorang lainnya.
Someday, kelebihanku akan dipandang oleh orang lain,  dan yang lebih lagi orang lain akan menerimaku apa adanya.
Someday, aku akan bersama dengan orang yang mewujudkan kebahagiaan, tidak hanya seorang yang memberikan harapan semu.
Someday, tidak akan ada lagi perbedaan yang memisahkan, dimana semua akan saling bertoleransi dan perbedaan membuat kita merasa saling memiliki.
Someday, tidak akan ada lagi kata perselingkuhan dan  akan berganti dengan  kata setia.
Someday, cinta tidak hanya akan berasal dari sebuah nafsu, melainkan cinta suci dimana keduanya akan saling menjaga, saling menghormati dan membuat saling bernilai.
Someday, aku akan menemukan gairah dalam hidup, menemukan passion dan akan bersemangat karnanya.
Someday, aku akan membentuk sebuah keluarga besar yang bahagia, dimana kebersamaan akan mendatangkan keceriaan.
Someday, tidak aka nada lagi pertengkaran yang berujung pada penyesalan, karena kita hanya duduk berdua ditemani siraman sinar bulan untuk berkata hati ke hati.
Someday, kata someday tidak perlu kita bawa untuk membuat kita sedikit merasa bernafas, namun saat itu kita sudah mencapai kebahagiaan hidup kita dan tidak lagi membawa kata someday. (ira)

*ini adalah untaian kata dari banyak teman yang memberikan sepenggal kisah hidupnya untukku

Jumat, 01 Maret 2013

Jakarta Sore


Kemacetan diIbu kota memang tidak bisa diselesaikan, Jokowi, ah sudahlah ide-ide brilian nya mungkin bisa. Namun bukan untuk sebuah kenyataan Jakarta bebas akan kemacetan.
Tidak ingin berjibaku di tengah hiruk pikuk lalu lintas jalanan sepulang bekerja, Jakarta timur memang jauh dari hingar bingar kota megapolitan yang glamour, tapi tetap menyisahkan Jakarta yang semrawut.
Aku memilih duduk, di kantin kantor, ditemani segelas kopi hitam, menunggu datangnya magrib, dan tanda kemacetan sudah mulai berkurang. Pria itu datang, dengan pakaian yang sudah tidak serapi ketika absen pagi. Sambil menghisap batang rokok, pria itu memilih duduk di meja yang sedari tadi berpenghuni.
“Belum pulang, gimana tadi?”
Pancingnya yang menyulut sejuta kata-kata yang mengalir menemani senja. Waktupun berlalu begitu saja.
“sudah magrib, buruan pulang lu, entar nyampe rumah kemaleman”.
Potongnya sembari mengambil tas, mematikan rokok, dan mengambil kunci pintu. Menuruni tangga kantin dan tanpa menoleh kembali.
Hampir dini hari, mata tak kuasa terpejam, bukan terbiasa insomnia, Cuma terlalu banyak yang difikirkan. Hanya sekedar mengeluarkan isi kepala, aku mengganti status BBM dengan tulisan “malam”.
Bip, bip. Sebuah pesan BBM pun masuk ke kontak.
“Belum tidur lu? Maaf ya, belum bisa nganter lu pulang tadi. Sudah kemaleman sih, rumah gue di tangerang. Tapi sebelum ntar lu pindah, gue harus pernah nganter lu pulang. Gue janji,”
“Besok ngopii lagi yuk, tapi jangan di kantor, diluar aja, why?’
-----
Pria itu, mau nya apa?
-----
“Dateng telat, sekarang sok sibuk bang, sampai nggak nyapa,”
“gue nyapa lu tadi. Lu aja yang ga denger,”
“oiah, ga kerasa, masak sih,”
“apa perlu gue bisikin di telinga lu supaya lu denger kalo gue nyapa,”
----
Rayuan itu apa?
----
Setelah beberapa kali ajakan, setelah beberapa kali penolakan, setelah beberapa kali aksi diam tak saling kenal di depan teman-teman kantor. Setelah beberapakali percandaan yang berujung pada obrolan ranjang. Aku pindah kota, mungkin jengah dengan ulah Jakarta.
Beberapa bulan berlalu, dua orang yang dulu saling membagi cerita dengan memikmati kopi hitam di cangkirnya. Berlaku seperti dua orang yang tidak saling kenal.
Dini hari, bukan karena insomnia, hanya karena tidak ingin tidur, pria itu mengganti Display picture BBM nya.
Sebuah foto keluarga kecil bahagia, sang pria merangkul bahu seorang wanita, yang di depan keduanya berdiri dua anak kecil cowok tersenyum riang.
--------
Aku tertipu? Tidak aku tidak merasa tertipu. Namun ini adalah realita, ini adalah kehidupan. Banyak orang menutupi kekurangan, banyak orang menutupi kesalahannya. Tapi banyak orang juga yang berusaha menutupi realitanya.

Kamis, 28 Februari 2013

Hujan Di Desember

Aku masih ingat ketika hujan masih mengguyur ringan di bulan Desember.
Pasukan-pasukan kecilnya berlari-lari menuruni udara bercampur dengan polusi Surabaya.
Nenek masih berbaring di dalam kamar bertuliskan ICU
Monitor besar terpampang di sudut sebelah kiri nenek
Sudah tiga kali aku diterangkan mengenai arti angka-angka dan grafik yang ada di dalamnya
Aku tidak faham, lebih tepatnya aku tidak peduli
Sudah lima hari berlalu, kaki nenek  semakin dingin. Bukan karena mesin pendingin, tapi selimut nenek memang dibuat dingin sedingin es.
Kata dokter berdasarkan pemantauan termometer suhu badan nenek terlampau tinggi.
Pagi ini, menemani bapak, dokter menjelaskan nenek tidak akan bertahan lama, hanya keajaban.
Dan aku masih mempercayai, keajaiban itu pasti ada.
Keluarga berkumpul, tetapi hanya aku seorang yang berada di dalam ruangan, bersama tubuh nenek.
Tidak ada kata-kata, tidak ada genggaman
Tubuh nenek hanya berguncang, seakan susah untuk menghirup udara.
Sesekali perawat mengeluarkan alat pompa, katanya oksigen di otak nenek berkurang.
Aku tidak faham,lebih tepatnya tidak peduli.
Sudah tidak ada pemikiran logis di kepalaku. Pemikiran logis hanya membuat aku lemah dan menyerah pada kondisi.
Panggil aku manusia paling keras kepala.
tiga jam, limajam, enam jam berlalu dengan terus ku panjatkan dzikir yang tidak berhenti.
Tuhan selalu menjawab doaku, namun tidak kurasakan jawabannya sekarang.
Apa Tuhan marah padaku? bukan itu isyarat yang diberikan tuhan.
Karena menjawab berarti iya, dan diam adalah tidak.
Kamu masuk ke ruang ICU. Masuklah, sini aku kenalkan pada nenekku tercinta.
Kamu hanya berpaling, dan kembali ke pintu masuk.
Aku berlari, menghampirimu.
"Sini, kenapa keluar, akan ku kenalkan kepada nenekku,"
"Untuk apa, beliau sudah tidak ada disini,"
aku tidak faham, namun aku peduli.
Ini kah jawaban darimu Tuhan, Engkau menyampaikan jawabanmu dengan meminjam mulut seseorang.
"Sudah jam 2, ia belum makan,". Kamu menarikku keluar ruangan bertuliskan ICU.
19.05 WIB. Layar monitor besar di sebelah kiri tempat tidur nenek. menunjukkan garis lurus terus menerus.
Aku Faham, aku mengerti. dan hujanpun kini berhenti. Namun kembali di dini hari. Ketika air menuruni tubuh Mbauti.

Bahagia menurutmu?

"Kamu bahagia dengannya ce?"
              "ya, aku bahagia"
"Bahagia menurutmu apa ce?"
              "Bahagia menurutku, adalah ketika kamu dicintai dengan tulus oleh orang lain, kamu menerimanya   dan kamupun membalasnya."
              "Kalau bahagia menurutmu?"


*perbincangan siang hari empat wanita

Selasa, 04 Desember 2012

Desember 2012

Hai Desember.
kembali berjumpa di akhir tahun
mungkin beberapa posting selanjutnya adalah cerita mengenai rangkuman hidup saya di tahun istimewa ini.
tahun dengan sejuta kenangan, dengan sebuah cerita, dan sebuah sejarah baru.
Saya bersyukur telah diberikan kehidupan sepanjang tahun 2012 ini dengan penuh warna, penuh berkah, dan penuh cinta.
selamat menikmati kisah saya

Hujan dan Kamu

Kaki kaki kecil hujan akan mengingatkanku pada kehadiranmu.
Lebih dari sekedar kembali memngingatkan  memori hujan romantis di sore hari. 
Tapi karena memetaforakan kamu dengan titik hujan rasanya cukup relefan.
Hidup bagiku adalah perjalanan sehari-hari. Bertemu dengan orang, berpapasan dengan orang, sesekali memincingkan mata, sesekali mengeluarkan umpatan. 
Tapi toh aku akan terus berjalan.Titik-titik hujan, tidak membuatku berhenti berjalan. 
Tapi cukup membuatku ingat caranya untuk tersenyum dan bersyukur.Seperti itupula caramu memngingatkanku bagaimana kehidupan itu patut untuk disyukuri. Bahwa setiap kejutan yang datang adalah cara agar aku dewasa melewatinya. Seketika kaki kaki hujan pun seemakin besar, memaksaku berhenti namun aku tidak berhenti. Bagiku, hujan adalah hujan. Dia ada menemaniku namun bukan untuk mengusikku. Ya aku keras kepala memang. Semoga kamu selalu bisa memahaminya. Sebagaimaana diamnya hujan, ia hanya bergemericik ketika dia bisa dan saatnya tepat untuk bergemericik. namun. Ketika aku berlalu keterlaluan. Aku ingin kamu menjadi pemberhenti terakhirku. Ucapkan dan peluk aku dengan kuyub. Paksa aku berhenti jika saatnya nanti aku benar-benar harus berhenti. Kalau keras kepalaku mengalahkan rasa dingin yang kau berikan. Putuskan perjalananku. Berikah genangan dari pasukan airmu. Tutup jalanku biarkan aku menunggu dan berhenti. Hingga saatnya pasukanmu mengalir dan menguap menjadi awan. Kamu tahu tidak akan membuat lautan di atas daratan. Kamu menghentikanku sesaat. Dan aku hanya ingin kamu yang melakukannya. Aku percaya kamu bisa. Karena itu, hati ini aku berikan setengahnya untukmu. Agar kamu dapat bertelepati denganku. mengetahui kapan aku dapat dipaksa untuk berhenti.

Senin, 19 Maret 2012

H-12

Menghitung hari itu seperti lagunya Khrisdayanti. Detik per detiknya sangat kerasa. alih-alih berdoa agar segera berlalu, namun jalannya semakin lambat.
tak apa, dulu ketika masih duduk dibangku SMA, mendapatkan status mahasiswa "Seutuhnya" itu juga datang begitu lama. Dan kini, untuk mendapatkan status itu lagi bukanlah persoalan mudah. seperti kata seorang teman, si babon aka Della. Hidup itu pilihan, bahagia itu pilihan. dan seperti kata-kata di Blognya, Insya Allah memilih pilihan yang tepat.
sekarang, Time Table sebuah pemberitaan media sudah di tangan, yang akan berlangsung per 20 Maret hingga 21 Juni 2012. Ini tentang basket, ini tentang kenangan masa lalu, ini tentang perjuangan, ini tentang teriakan dan air mata. ini tentang perasaan lega, dan ini tentang semua keribetan liga basket pelajar terbesar di Negeri ini.
Dan kini, aku akan tinggal menghitung hari.....

Rabu, 04 Januari 2012

Orang Jahat

pembelajaran di awal tahun 2012
aku bukan menganggap ini sebagai suatu pertanda buruk.
aku semakin semangat menjalani tahun ini
semalam, Tuhan masih sangat menyayangiku
dalam tanda-tandanya, Dia membiarkanku untuk mengucapkan doa
hingga di akhir penghujung doa, musibah itu datang
dua orang yang berboncengan menarik tas yang berisikan impian
sekali lagi reflek keras kepalaku bekerja
menahan sekuat tenaga , tak ingin impianku direnggut
ya, harga yang aku bayar adalah luka-luka di sekitar bagian tubuh
Alhamdulilah, aku hanya terjatuh.
Dan Tuhan lagi-lagi menyayangiku dengan mendatangkan
orang-orang baik hati yang membantuku, menenangkan diriku,
dan mengantarkanku pulang
sungguh diberkati mereka
banyak hal yang bisa aku petik
dalam hati aku semakin kekeuh,
kalau aku sangat membenci para penjahat
*hawa-hawa cocok jadi jaksa ni
aku benci pencuri, aku benci penjambret
heeii,,aku ingatkan kepada semua orang yang hendak ingin menjadi pencuri
tahu nggak barang yang kamu ambil itu adalah hasil keringat
dan usaha keras korbanmu
dan kamu hanya memetiknya seraya mengambil yang bukan menjadi rezekimu
namun Tuhan adil kok
aku yakin ada balasan terhadap orang-orang yang kejam.

Kamis, 15 Desember 2011

#day 5 - Desember-februari


Hai Desember,
Bulan terakhir yang sangat menggoda
Dia menggodaku dengan banyak candanya
Sedikit menyentuh, dan terkadang bermain mata
Desember, tahu apa yang aku katakan pada februari ?
Kalau aku ingin segera bertemu dengannya
Meninggalkanmu?
Bukan, hanya ingin berjalan maju saja
Jangan sedih, aku bukan putus asa
Aku berusaha untuk sesuatu yang lebih besar demi target yang lebih nyata
Desember, doakan aku yah, semoga rencanaku ini tidak terbatalkan
Kecup cintaku, untukmu
Desember

Selasa, 06 Desember 2011

#day 4 - Bahagia Yang Sederhana

Bahagia yang sederhana itu adalah satu hari dalam seminggu,
Kamu berpacaran dengan aku dan KELUARGAku

Senin, 05 Desember 2011

#day 3 - Legenda Bapak

Menghabiskan malam dengan bapak mungkin sudah jarang akibat kesibukan bekerja
Malam ini aku dan bapak sama-sama menonton sebuah acara televisi
Aku tidak hanya diam, aku protes mengapa harus menonton tayangan di Televisi yang terkenal dengan elang terbangnya
Ketika aku protes itulah, bapak memberikan pembelaannya
"Ini film tentang kederhanaan legenda jaman dulu dek"
Aku terus memperhatikan, kalau-kalau keluar adegan elang terbang, buaya terbang, sapi terbang hingga kucing terbang
Ternyata itu adalah cerita Jaka Kendil.
Bapak pun bertanya, "ia tahu nggak apa itu kendil"
Sok tahunya akumenjawab kendil itu adalah tempat yang terbuat dari tanah liat dan dibuat orang untuk minum air.
Ternyata salah besar, yang aku masuksud adalah kendi
Aku nggak habis akal, "kendil itu berarti orang pendek"
Oooh men,, salah lagi.,, yang aku maksud kerdil
Akhirnya bapak pun menjelaskan kendil itu apa,
"Adek, tahu orang jual bubur, nah untuk menyimpan bubur atau cendolnya itu tempatnya disebut kendil"
Bapak pun bercerita tentang legenda jaka kendil
"Jaka Kendil itu anak raja dek. Dia itu sakti mandraguna, namun karena dia nakal, maka dia dikutuk sama penyihir menjadi seseorang yang pendek dan jelek. Dan dia juga bisa menjadi kendil. Cara untuk menghilangkan kutukannya, dia harus dicintai oleh seseorang. tidak hanya sekedar dicintai namun juga benar-benar dicintai, sangat dicintai dengan tulus..(uuuh, dalem banget pokoknya). Terus eh, ini ada putri Raja yang benar-benar cinta dengan jaka Kendil. akhirnya Jaka Kendil kembali kepada wujudnya dan mereka menikah serta menjadi keluarga yang bahagia."
Bapak pun memulai cerita kehidupanya. 
Semua itu begitu sederhana, seperti apapun raga-nya
Seburuk apapun wujudnya, tetaplah menghargai seseorang tersebut,
Sesuai dengan kebaikan hatinya, ketulusan perbuatannya, kemampuannya, dan perilakunya
Dari situ, kehidupan akan menjadi lebih indah, lebih baik
dan lebih sempurna

Minggu, 04 Desember 2011

#day 2 - Perubahan Itu Mutlak


Aku benci pada perubahan
Dia membuatku tidak berhak berpendapat setuju atau tidak setuju
Dia menjalankan arusnya dan dia tidak membiarkanku untuk berkata tunggu
Itu tandanya, perubahan selalu bersifat mutlak
Setidaknya perubahan tidak akan sesakit ini
Jika dia sedikit membuka rencananya
Membuatku sedikit melakukan sebuah ancang-ancang
Membuatku meneguhkan sedikit keberanian untuk berkata siap
Tetapi terkadang perubahan itu tetap saja perubahan
Dan sore itupun
Langitpun tahu, perubahan itu memang harus menjalankan tugasnya
Pagi yang cerah, tergantikan hujan dikala petang
Aku hanya duduk menghadap jendela yang berdecik ketika tersiram hujan
Ditempat ini kita bertemu
Dan ditempat ini pula kita berpisah
Itu takdir dari sebuah perubahan?
Semoga saja, pagi masih bisa bertemu hujan


*untuk seorang teman yang mengulurkan tangannya
Menyatakan sampai bertemu kembali

Jumat, 02 Desember 2011

#day 1. Menikmati Hidup


Hari pertama Desember yang indah.
Aku diajarkan oleh seseorang, bagaimana menikmati hidup tanpa mengeluh.
Mencintai apa yang dikerjakan  adalah berbicara mengenai mensyukuri apa yang telah diperoleh.
Diperbincangan malam seusai berjibaku dengan urusan halaman dan deadline
Bersama pria-pria tangguh dan tentunya Kopi Hitam
Seorang diantaranya pun bercerita
Hidup yang sangat nikmat itu, ketika kamu makan kebab dipinggir jalan, lalu duduk di kursi kayu, sedikit nyenden di pohon pinggir jalan. Dan mengamati lalu lalang kendaraan bermotor di jalanan yang ramai. Nggak ketinggalan, kopi hitam panas tersedia sebagai teman.
Seorang diantaranya pun tidak ingin kalah bercerita,
Hidup yang sangat nikmat itu, ketika membuka mata di pagi hari dan menuju area ruang keluarga. Dimeja santai sudah tersedia segelas kopi hitam hangat, dengan sepiring pisang goreng disampingnya. Dan tersedia koran pagi itu siap untuk dibaca. Tenang, segar, dan sederhana.
Akupun tidak ingin ketinggalan menceritakan hidup nikmat versiku,
Hidup yang sangat nikmat itu, ketika didepanmu tersaji kopi hitam yang pekat. Kamu duduk bersila diwarung kopi pinggir pantai beralaskan tikar. Bercengkrama dan menikmati ciuman-ciuman kopi dibibirmu.
Sederhana bukan? Coba temukan hidup nikmat versi sederhanamu.
Bukan uang yang berlimpah, bukan jam padat nge-mall, bukan seabrek perhiasan yang berlapis-lapis.
Lalu, seorang lagi berkata, jangan menekuk mukamu dan jangan menunjukkan wajah lelahmu.
Kenapa tidak boleh menekuk muka? Karena usaha keras itu bukanlah hal yang tidak menyenangkan.
usaha keras itu akan menghasilkan hal yang memuaskan.
Tapi bukankah hal yang memuaskan itu membutuhkan kemampuan? Dan kemampuan itu pasti membutuhkan proses?
Kembali orang itu menjawab, Jee,,kemampuan itu proses, tapi kemauan itu pasti.
Jika dari awal kemauan itu memang ada, nggak perlu dipupuk atau proses agar kemauan itu semakin mantab.
Baiklah, aku mencintai hidup ini. Dan akan terus tersenyum karenanya.
Selamat pagi. Selamat Desember

Rabu, 30 November 2011

Hai Desember - Hai Akhir Tahun

Selamat Datang Penghujung Tahun
Banyak Hal yang menakjubkan ditahun 2011
Buat ngungkapin semuanya,,, ikutin #31 Hari Tutup Tahun
:D

Kamis, 22 September 2011

Quid Est Veritas ?

Kuliahku pagi menjelang siang ini. Aku coba untuk mencerna kata-perkata dengan lebih baik dan lebih merekap perbincangan panjang. Dan memfilter beberapa kata-kata yang bersangkutan dan tidak bersangkutan dengan materi ajar. Tapi menyenangkan. saya ulangi sekali lagi menyenangkan. Namun begitu, ada sesuatu yang saya ambill dari pengajaran ini. pokok bahasannya adalah suatu kebenaran.

Entah mungkin saat menulis ini saya sedang galau atau lebih tepatnya antara logika dan perasaan tidak mempunyai sebuah korelasi. Sehingga apa yang disebut oleh teman-teman saya sebuah "cinta" itu tidak bisa saya definisikan.

Sempat terlintas, dari suatu ketika, perasaan "cinta" yang belum saya ketahui makna dan rasanya itu sebenarnya adalah sesuatu yang dikira-kira. Dalam artian tidak Valid dan tidak bisa dibuktikan keyakinan dan kesahan nya. Kita nggak bisa memperhitungkan atau kita tidak mempunyai tolak ukur atau parameter tertentu yang bisa dijadikan sebagai patokan atau dasar tertentu.

Jadi, kesimpulannya, Perasaan Cinta itu adalah sesuatu yang dikira-kira. Yang berarti juga bahwa ilmu perkiraan tidak akan pernah bisa dibuktikan dan dan akan semakin besar kemungkinan kekecewaan dan kesalahannya.

Namun teori saya tadi sebertinya bisa disangkalkan dengan teori kesesatan, yang saya buat sendiri dengan mengkaitkannya dengan arti sebuah kebenaran yang hakiki dianut oleh kaum ajaran kebenaran pragmatis.

Seorang pakar mengemukakan, "Truth is what is fated to be believed in the long run"
yang kurang lebih bermakna, bahwa kebenaran adalah sesuatu yang dipercaya dalam jangka waktu yang panjang.

Yang jika saya hubungkan dengan sebuah perasaan. teori kebenaran kaum pragmatis ini bisa digunakan juga.

Yakni, jika kamu percaya seseorang itu mampu membawamu kedalam suatu kebahagiaan. Dan kepercayaan itu berjalan sekian lamanya. Entah itu kamu yakini cinta, kasih sayang, rasa membutuhkan atau apalah itu. Namun Itulah Cinta, yang berlandaskan teori kebenaran sesungguhnya.

Apa kata saya, Cinta itu bisa dilogika. Bisa berjalan tanpa ilmu mengira-ngira dan merasa-rasa. Selalu ada teori mendasar untuk dijadikan sebuah landasan yang konkret.

*sekian... saya harus segera meliput. Siang Blogger. :D

Jumat, 16 September 2011

Day #3 Lagu Lama

KuPercaya apapun yang akan terjadi nanti
Kau tetap mempesona rahasia di lagu ini

Kau tetap ter-Muach di hati

Ku akui ku tak hanya hinggap di satu hati 
Kutakuti ku terlalu liar tuk dimiliki, 

Dan waktuku terus berlari
Dan aku pun semakin mengerti


Untuk dirimu yang sangat bijaksana 
Memahamiku dan Mencintaiku
APA ADA NYA 


*setelah perjalanan indah menuju Pantai itu, lagu ini selalu mendominasi pikiranku
terima kasih cinta, telah mencintaiku apa adanya